Legasi Borneo: Wanita Gelang Terakhir
Mendekati kesuma yang paling berharga di segenap Borneo, warisan yang mengindahkan tradisi Sarawak. Terbang merentas Laut China Selatan dan bersua muka dengan WANITA GELANG TERAKHIR kaum Bidayuh bernama Singai Nekan, untuk mengerti benar adat serta budayanya. Kami membibit matlamat untuk menjadikan Singai Nekan sebagai wajah Digital Cover bulan Jun dan tampil lengkap dalam seperangguan pakaian bersama aksesori-aksesori yang mendefinisikan wanita gelang Bidayuh.
Penghias Kulit Digital : Singai Nekan
'Menyupir' sejauh 45 kilometer dari kota Kuching untuk sampai ke sebuah penempatan yang terkandung mutiara Sarawak. Menjengah bertemu dengan wanita gelang terakhir, Singai Nekan. Mencungkil kisahnya yang merenda harapan agar tradisinya tidak terbelah dan biar budaya berusia tua ini berkepanjangan…tidak usang ditelan waktu.
BACA ARTIKEL
Sedari muda remaja lagi saya berjinak-jinak dengan aksesori gelang tangan, gelang betis serta leher-leher tradisional ini
Bakar tembaga guna dahan pokok sagu dan kelapa
"Kami menghasilkan sendiri gelang-gelang ini. Kami bakar tembaga ini dengan menggunakan dahan pokok sagu dan kelapa."
Meneladani anak muda, agar tradisi tidak hilang
“Walaupun negara kita sudah moden, kalau boleh, jangan tinggalkan adat atau tradisi ini. Biar seganding dengan arus dunia."